PgriBeltim.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi memasukkan koding sebagai mata pelajaran [Mapel] pilihan yang diselenggarakan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Regulasi ini mulai diterapkan pada tahun ajaran 2025-2026 secara bertahap.
Mungkin masih banyak yang menganggap koding adalah membuat bahasa pemrograman yang rumit.
Namun ternyata dibalik kode-kode pemrograman tersebut, terdapat beberapa manfaat dan dasar-dasar pemikiran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak sedari dini.
Mengajarkan Prinsip Koding Sejak Dini di Era Digital
Koding atau pemrograman adalah kemampuan untuk membuat program komputer yang membuat perangkat atau aplikasi bisa “berpikir” dan bekerja.
Mempelajari koding tidak harus selalu langsung menciptakan kode aplikasi, tetapi dapat membantu individu untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang sistematis dan terstruktur. Sehingga koding juga dapat melatih keterampilan berpikir yang lebih terorganisir dan kreatif.
Berikut ini prinsip-prinsip bermanfaat koding yang patut diketahui:
1. Ketelitian
Salah satu prinsip koding adalah teliti bahkan dengan sedetail mungkin. Karena dengan memperhatikan hal yang kecil, dapat membantu untuk meminimalisir kesalahan serta mengidentifikasi masalah yang terjadi.
2. Bereksperimen
Koding juga memerlukan kreatifitas dan kemauan untuk bereksperimen. Hal ini dapat menantang diri sendiri untuk mencoba dan belajar cara melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
3. Kesabaran dan ketekunan
Di era digital yang menawarkan hasil yang mudah dan instan ini, justru dapat menurunkan rasa sabar dan tekun untuk memeroleh hasil yang diinginkan. Sedangkan salah satu prinsip dalam koding memerlukan kesabaran dan ketekunan.
Karena saat menemukan bug atau masalah, kita memerlukan kesabaran dan ketekunan untuk mencari serta memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.
4. Perencanaan
Saat memulai suatu proyek, penting bagi seorang programmer untuk menggunakan pendekatan yang tepat agar terhindar dari masalah-masalah yang muncul di kemudian hari. Sehingga penting untuk membiasakan diri untuk merencanakan segala sesuatu terlebih dulu.
5. Pemecahan masalah
Pemrograman atau koding bukan hanya sekadar tentang mengetuik atau menuliskan kode, tetapi juga tentang pola pikir. Kita perlu tahu cara untuk menguraikan sebuah masalah besar menjadi masalah-masalah kecil yang lebih mudah diselesaikan.
6. Kemandirian
Koding juga melibatkan kemampuan untuk berimprovisasi saat mengidentifikasi solusi dari sebuah masalah yang dihadapi. Hal ini dapat meningkatkan insting dan kemampuan pengambilan keputusan.
Dengan memahami dasar dan prinsip koding, kita tak hanya menjadi pengguna teknologi saja, tetapi juga dapat berkontribusi dalam menciptakan teknologi itu sendiri.
Salah satu cara yang dapat pendidik lakukan untuk mengenalkan koding kepada anak sedari dini adalah melalui hour of code. Apa itu?
Hour of Code, Mengenalkan Koding dengan Menyenangkan
Hour of code merupakan sebuah gerakan global yang mengenalkan lebih dari 10 juta siswa di dunia ke ilmu komputer. Gerakan ini meyemangati anak-anak untuk belajar, memecahkan stigma, dan membuat mereka merasa berdaya.
Pada awalnya, hour of code merupakan tantangan pemrograman selama satu jam yang diberikan kepada siswa untuk mengenal tentang ilmu komputer secara menyenangkan. Kemudian aktivitas ini berkembang menjadi event global.
Aktivitas yang dilakukan untuk mengenalkan ilmu komputer ini tidak memerlukan pengalaman di bidang komputer dan dapat dijalankan di beberapa jenis gawai. Bahkan beberapa diantaranya tidak memerlukan komputer sama sekali.
Kegiatan hour of code dilakukan karena di zaman sekarang, ilmu komputer menjadi hal dasar yang esensial.
Ilmu komputer telah berkembang dan mengubah banyak sektor industri di berbagai belahan dunia. Setiap pelajar sudah sepantasnya mendapatkan kesempatan untuk mempelajari bagaimana cara menciptakan teknologi.
Konsep ilmu komputer pun juga dapat menumbuhkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah pada anak sebagai bekal untuk menghadapi masa depan. | PgriBeltim.Com | GuruInovatif | *** |
alhamdulillah